Pembelajaran anak usia dini pada hakikatnya adalah permainan, bahwa bermian adalah belajar, dimana bermain adalah sebuah kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan menimbulkan rasa senang dan puas bagi anak, bermain sebagai sarana bersosialisasi, mendapatkan kesempatan untuk bereksplorasi, mengekspresikan perasaan, bekreasi dan menemukan saran pembelajaran yang menyenangkan, sekaligus sebagai wahana pengenalan diri dan lingkungan sekitar anak dapat menemukan kehidupan (Trianto, 2011: 28).
Anak usia dini merupakan kelompok anak yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan fisik (koordinasi motorik kasar dan halus) serta mengekspresikan perilaku secara relatif spontan, bersifat aktif dan energik, memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias terhadap banyak hal. Oleh karena itu keunikan menciptakan masa belajar yang potensial. Menurut (Toufan, 2017: 48) olahraga mendominasi sebagai inti aktivitas, kajian gerak dan tentang gerak menjadi menu utama dalam program olahraga, kajian olahraga prestasi penilaian teknik menjadi hal yang sangat penting.
Gerak berasal dari koordinasi berbagai organ yang ada dalam tubuh manusia. Motor Control adalah bagaimana sistem neuromuskuler berfungsi untuk mengaktifkan dan mengoordinasikan otot dan anggota tubuh yang terlibat dalam kinerja keterampilan motorik (Maggill & Anderson, 2017). Gerak berasal dari koordinasi berbagai organ yang ada dalam tubuh manusia, proses ini melalui tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu: 1. Sensory atau intake register: informasi masuk ke sistem melalui sensory register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi masuk ke working memory yang digabungkan dengan informasi di long-term memory. 2. Working memory: pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di working memory, di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan working memory sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak. 3. Long-term memory, yang secara potensial tidak terbatas kapasitas isinya sehingga mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki siswa. Kelemahannya adalah betapa sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya (Rehalat,2016).
Keterampilan gerak dasar merupakan bagian dari literasi fisik. Seperti yang telah dibahas, literasi fisik adalah pengembangan gerakan dasar manusia, keterampilan gerakan dasar, dan keterampilan olahraga dasar yang memungkinkan seorang anak untuk bergerak dengan percaya diri dan dengan kontrol dalam berbagai aktivitas fisik, berirama (menari), dan situasi olahraga. Keaksaraan fisik juga mencakup kemampuan untuk “membaca” apa yang terjadi dalam pengaturan aktivitas dan bereaksi secara tepat terhadap peristiwa tersebut (Balyi et al., 2010). Gerakan dipandang sebagai respons kompleks yang memungkinkan kita merespons berbagai kondisi dan tuntutan. Pemilihan respon dibatasi oleh batasan organisme, lingkungan, dan tugas. Kendala organismik mencakup tingkat kematangan dan kemampuan fisik pelajar. Kendala lingkungan akan mencakup faktor-faktor seperti lingkungan fisik misalnya, kondisi cuaca, lingkungan sosial (Judith E, 2014).
Keterampilan gerakan dasar adalah pola gerakan dasar yang mulai berkembang pada waktu yang sama ketika seorang anak mampu berjalan secara mandiri dan bergerak bebas melalui lingkungannya. Keterampilan gerakan fundamental (FMS) adalah keterampilan dasar yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, dan dengan demikian penguasaan keterampilan ini di antara anak-anak dan remaja merupakan kontributor penting untuk partisipasi di masa depan dalam olahraga dan aktivitas fisik (McGrane et al., 2017). Kemampuan bergerak merupakan salah satu indicator fitness yang penting pada setiap individu untuk menunjang penampilannya (Tangkudung, Kurotul, & Wahyuningtias, 2019).
Keterampilan gerak dasar terdiri dari tiga yaitu lokomotor, nolokomotor dan manipulatif. Keterampilan lokomotor dasar, manipulatif, dan stabilitas ini melalui proses yang pasti dan dapat diamati dari ketidakdewasaan hingga kemahiran. Tahapan dalam fase ini meliputi tahapan awal, baru muncul, dan mahir. Pencapaian tahap mahir sangat dipengaruhi oleh kesempatan untuk latihan, dorongan, dan instruksi di lingkungan yang mendorong pembelajaran (Goodway, Ozmun, & Gallahue, 2021).
Keterampilan gerak dasar merupakan blok bangunan dari gerakan yang lebih maju, kompleks yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam permainan, olahraga, atau aktifitas fisik (Karisman & Friskawati, 2019). Gerak dasar pada manusia terdiri dari tiga macam yaitu gerak lokomotor atau gerakan yang dilakukan mengakibatkan seseorang berpindah tempat, gerak non lokomotor yang artinya seseorang bergerak dengan tidak berpindah tempat, gerak dasar manipulatif artinya gerakan yang dilakukan dengan mempermainkan benda. Adapun pengertian dari setiap masing-masing gerak dasar yaitu :
Macam-Macam Desain Permainan
Lihat Video Permainan Disini